+6221–3503142 secretariat@cisfed.org

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Para pembaca kami yang terhormat. Izinkan saya menyampaikan salam dan rasa syukur bahwa jurnal EkonomiKa kembali menyapa. Kali ini kami tidak akan melewatkan sorotan terhadap getaran aksi umat islam di penghujung tahun 2016 yang mengubah secara dramatis citra dan mentalitas umat Islam Indonesia.

Citra umat Islam yang tadinya sulit bersatu dan teratur damai, terbukti semua itu kini menjadi ilusi setelah terjadinya peristiwa historis Aksi Bela Islam 1-3. Mentalitas umat Islam yang lunak dan minder, terbukti keliru tatkala jutaan umat Islam dari persada Nusantara, lintas kelas dan mazhab tumpah-ruah ke Ibukota dengan sangat bermartabat dan sarat moral.

Sepanjang jalan yang dilalui para peserta, aksi saling bantu antar sesama terlihat dengan nyata. Jalan-jalan dan tempat-tempat yang dilalui para peserta rapat akbar umat Islam tersebut bebas dari sampah, dan rapat akbar itu berjalan dengan tertibnya. Ini adalah pencapain moral dan sosial yang tidak ada taranya sepanjang sejarah negeri ini.

Mencermati fenomena baru umat Islam Indonesia tersebut sekaligus signifikansinya, EkonomiKa mewawancarai KH. Nonof Hanafi, pemimpin aksi longmarch yang menjadi pemicu aksi 212 bergema dengan sangat kuat dan sukses. Tak lupa juga EkonomiKa menyajikan wawancara mendalam dengan tokoh-tokoh muda umat Islam, Farouk Abdullah Alwyni, Chairman CISFED dan Adnin Armas, intelektual umat Islam Indonesia.

Selain itu EkonomiKa menyajikan diari aksi longmarch yang menguras air mata dari pemimpin aksi tersebut ditambah sejumlah artikel yang menyajikan arah baru pergeseran umat yang ditulis oleh intelektual umat Islam Indonesia, Dr. Aji Dedi Mulawarman. Selebihnya, bisa pembca nikmati langsung pada setiap lembar terbitan edisi khusus ini.

Harapan saya, pembaca dapat puas dengan sajian kami di awal tahun 2017 ini.

Salam (SED)